Pada Tahun 1968 Awak Alaik Sifa-Ulu menjadi Putra Jaya berawal dari kunjungan Tgk. Nyak Ali sebagai pembantu Bupati (Asisten Wedana) saat itu menjabat sebagai Camat dan Tgk. Rasidi sebagai pembantu Bupati. Status Desa Putra Jaya pada saat itu iyalah Dusun (RK) yang dijabat oleh Alm. Bantahari. Usai kunjungan itu ditetapkan sebuah keputusan Camat Bahwa setiab urusan dari Dusun (RK) langsung berusan dengan Camat. pada saat beralih pemerintahan Camat dari Camat Nyak Ali kepada Camat Jalil pada tahun 1973 Dusun Putra jaya beralih pemerintahan tunduk ke Desa Lauke yang saat itu kepala Desa nya dijabat oleh Alm. Abdul Jabar sedangkan dusun balubuk berpemerintahan Desa Lambaya yang saat itu kepala Desa nya dijabat oleh Alm. Lasmi Sanuti. Pada awal Tahun 2001 Alm. Drs. Arif. A membentuk panitia pemekaran Desa Putra Jaya yang diketuai Alm. Sabirin dan sekrataris Alm. Hajiru dan Bendahara Alm. Safiudin dan beranggotakan Alm. Asranudin, Alm. Safiudin, Alm. M.Yanda, Amirudin, Sahyan Arf, M.Yasir untuk mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Simuelue saat itu dijabat oleh Bapak Bupati Alm. Drs. Muhammad Amin untuk pemekaran Desa Putra Jaya menjadi Desa non Definitif. Pada tahun yang bersamaan Dusun Balubuk memohon kepada Bapak Camat Simeulue Tengah yang saat itu dijabat oleh Drs. Arminyah untuk bepemrinthan kedesa Putra Jaya alasanya karena Desa yang berdampingan. Setelah Dusun Putra Jaya menjadi Desa Kepala Desa Pertama yang di jabat Oleh Rabiansyah sedangkan sekrataris Desa dijabat Oleh Ruslana.Pada Tahun 2003 Desa Putra Jaya menjadi Definitif, Desa Putra Jaya merupakan salah satu Desa yang terletak dikemukiman Tala Bano Kecamatan Simeulue Tengah dalam Kabupaten Simulue.